Tuesday, April 5, 2011

Grogi Saat Diperiksa Dokter Bisa Dikira Hipertensi

img

Takut atau grogi saat diperiksa oleh dokter bisa membuat tekanan darah meningkat, sehingga dokter mengiranya sebagai gejala hipertensi. Kesalahan diagnosis karena grogi dialami 1 dari 3 pasien hipertensi dan disebut white coat syndrome.

Temuan ini terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan Dr Alejandro de la Sierra dari University of Barcelona. Dalam penelitian itu, Dr Alejandro mempelajari diagnosis 69.045 pasien hipertensi dan membandingkannya dengan pengukuran tekanan darah secara mandiri saat berada di rumah.

Dari seluruh pasien yang diamati, 8.295 pasien tidak mengalami perbaikan meski sudah mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Setiap kali memeriksakan diri, tekanan darahnya selalu tinggi padahal obat sudah diminum secara teratur sesuai anjuran.

Saat dibandingkan dengan pemeriksaan tekanan darah secara mandiri, 37 persen di antaranya dipastikan mengalami white coat syndrome yang membuat tekanan darahnya mendadak naik setiap kali bertemu dokter. Padahal jika diukur sendiri, tekanan darahnya selalu normal.

Dibandingkan pada laki-laki, white coat syndrome lebih banyak dialami oleh perempuan yakni sebanyak 42 persen sementara pada laki-laki hanya dialami oleh sekitar 34 persen. Tidak diketahui pasti bagaimana jenis kelamin mempengaruhi rasa takut atau grogi saat diperiksa dokter.

"Bila hipertensi tidak sembuh-sembuh, pemeriksaan tekanan darah secara mandiri harus dilakukan untuk memastikan apakah itu hanya white coat syndrome atau memang hipertensi yang persisten (menetap)," ungkap Dr Alejandro seperti dikutip dari Healthday, Rabu (6/4/2011).

Dr Alejandro menambahkan, hipertensi dikatakan persisten apabila tidak sembuh meski sudah menerima sedikitnya 3 jenis obat hipertensi. Berbeda dengan white coat syndrome, peningkatan tekanan darah pada hipertensi persisten terjadi siang dan malam bukan hanya saat periksa ke dokter.

sumber 

No comments:

Post a Comment